Meluncurnya Rihon Meulambong (RM) ke tengah-tengah masyarakat Aceh, bukan cerita baru. Para penggemar Liza Aulia, tahu persis bahwa RM adalah album teranyar penyanyi papan atas Aceh ini.
Tapi rupanya perampungan RM telah menoreh kisah di balik ‘layar’ yang berliku. Tak heran bila menyiapkan RM (yang memuat Pasang Jabet, Pho (Tari Pho), Adat, Meuranto, Reule, Di Babah Pinto, Beuingat, Makmeugang, dan Rihon Melambong), memakan waktu hampir sembilan bulan.
Setidaknya ada dua nomor RM yang cukup menyita waktu. Sebut saja yang satunya pembuatan clip Rihon Meulambong. Semata-mata untuk mendapatkan hasil gambar yang bagus, Liza harus syuting outdoor sampai tiga hari. Saat itu, September 2012, Liza sebenarnya sedang terserang influenza, apalagi di tengah cuaca pancaroba, dan sedang menebarnya penyakit ispa. Namun, berbekal semangat, untuk clip RM, Liza tetap tegar menunggang kuda di perbukitan hutan Jantho. Setidaknya gambar itulah yang Anda lihat dalam video compact disc (VCD) RM.
Lalu tahukah Anda? Baik Liza maupun kru Rihon Meulambong sempat repot harus menjinakkan kuda tunggangan yang belum terbiasa bersama penunggang yang masih asing. Tentu saja item ini pun, ikut melorotkan jadwal syuting, apalagi sebentar-sebentar break karena kondisi langit mendung. Untung saja pada hari kedua syuting RM, kesehatan Liza mulai membaik, dan nomor demi nomor RM akhirnya bisa rampung pada Juni 2013, hingga di-grand lounching di Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) beberapa waktu lalu.
Apa yang mampu membangun semangat Liza dalam penggarapan RM? “Saya harus menghargai penggemar saya. Secara karir menyanyi saya harus bertanggungjawab terhadap masyarakat penggemar saya,” tutur Liza kepada Serambi, di waktu jeda pementasannya pada malam final pemilihan Putroe Gampong Suzuki, di salah satu mall di Banda Aceh, Sabtu (30/11) malam.
Boleh jadi semangat itu sebagai bentuk jawaban Liza untuk semua pertanyaan penggemarnya di wall homepage FB Liza, yang dominan menanyakan kapan muncul album baru Liza, setelah merilis Kutiding.
Tentang keyakinan Liza bekerja ada juga yang berkomentar. “Saya salut dengan ketangguhan Liza sepanjang penyelesaian clip Rihon Meulambong. Dia bertanggung jawab kepada karirnya, termasuk tanggungjawabnya kepada publik. Ya, dia wonder women sih, tetap membela penggemarnya,” kata Ampon dari pihak manajemen RM.
Apapun kondisi Liza, selama dia masih memilih menjalankan karirnya, nyatanya ia tetap ada untuk penggemarnya. Seperti janjinya suatu hari pada tahun lalu, melalui Harian ini, bahwa ia akan terus bernyanyi untuk masyarakat Aceh, selama masih dipercaya, selama masih mendapat restu orang penting dalam hidupnya.
Yang jelas belakangan ini ada beberapa kesibukan Liza, selain mengurus Khansa Athifa Azalia dan Safa Alzena Azalia, dan show regulernya. Antara lain, mengisi sebuah acara, pada akhir Desember nanti. Artis Aceh yang pada 27 November lalu manggung di Gedung Kesenian Jakarta untuk Gelar Pesona Budaya Aceh ini, hanya menyatakan senang dan gembira, ketika Serambi menanyakan, bagaimana perasaannya sepanggung dengan sejumlah pesohor Tanah Air seperti Ryan, penata tari kelas nasional, dan penyair Fikar W Eda. Setelah itu tidak ada komentar lagi. Itulah ciri khas Liza, yang low profile, ditingkahi senyum tipisnya. Jelasnya, Liza memang bukan tipe banyak bicara.(nani hs)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Liza Aulia, di Balik Rihon Meulambong, https://aceh.tribunnews.com/2013/12/01/liza-aulia-di-balik-rihon-meulambong.
Editor: bakri
0 Comments